Monday, September 16, 2024

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan: Pahami Tahap Awal (Part 2)

KSP : Pahami Tahap Awal (Part 2) 

Rencana pengorganisasian pembelajaran disusun berdasarkan acuan yang disarankan oleh Kemendikbudristek dengan menginputkan kegiatan intrakurikuler, ektrakurikuler dan kokurikuler.
Yang berbeda dengan pengorganisasian sebelumnya yaitu pengorganisasian di kelas XI dan XII yang sudah menjurus ke pemilihan mata pelajaran yang diminati oleh murid.
Ide menarik dari praktik kegiatan pengorganisasian pembelajaran ini yaitu penyusunan kokurikuler yang berdasarkan dengan keadaan atau kondisi di satuan pendidikan.
Hal baru yang saya pelajari yaitu bahwa pengusunan KSP harus berdasarkan kebutuhan peserta didik. Rekan sejawat guru di sekolah mengetahui dan memahami jumlah jam atau alokasi jam mengajar mata pelajaran masing-masing dan pembagian jam yang terbagi dengan kokurikuler. Tindak lanjutnya yaitu merencanakan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang sudah direncanakan untuk satu tahun ajaran.

Membangun Komunitas Belajar Beyond Compassion

 



Situasi

Ketika ditetapkan sebagai sekolah penggerak dan memahami pentingnya komunitas belajar, kepala sekolah menugaskan komite pembelajaran untuk menjadi coordinator setiap kelompok belajar. Pada awalnya terbentuklah komunitas belajar yang dinamai sesuai dengan gambar yang ada pada lambing bhineka Tunggal ika yaitu kelompok padi kapas, banteng, rantai, bintang dan beringin. Awalnya komunitas ini dibentuk pada tahun 2022 dengan permasalahan guru-guru belum familiar dengan platform merdeka belajar dan pemahaman belajar melalui pelatihan mandiri.

Tantangan

Problematika ternyata bukan hanya pemahaman guru terhadap pentingnya belajar melalui pelatihan mandiri di PMM, namun dari hasil rapor pendidikan menunjukan data pentingnya memperbaiki kualitas pembelajaran dengan pemahamn guru terhadap metode pembelajaran, kemampuan guru dalam mengontrol situasi kelas, menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, serta kedisiplinan guru. Maka dari itu diperlukan Solusi yang tepat agar seluruh tantangan untuk perbaikan rapor pendidikan teratasi secara menyeluruh terutama dalam peningkatan literasi dan numerasi juga.

Aksi

  1. Diagnosa kebutuhan guru
  2. Pemetaan asset sekolah
  3. Kesepakatan Kelas
  4. Penyusunan Program
  5. Pelaksanaan Program
  6. Refleksi Hasil dan Dampak

Friday, September 6, 2024

Budaya Positif di Satuan Pendidikan

 Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berakhlak dan berkarakter. Sesuai dengan filososfi Ki Hajar Dewantara bahwa tujuan pembelajaran itu untuk "menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat". Untuk mencapai kodrat sebagai manusia tentu murid harus dibekali pendidikan dan pengajaran yang sesuai di sekolah. Sebagai guru tentunya bukan hanya memberikan materi pembelajaran saja, namun bagaimana kita memberikan pendidikan yang baik untuk memproses ilmu yang diperoleh tersebut dengan berkarakter dan berperilaku yang baik sebagai manusia. Sehingga ilmu yang diperoleh di sekolah akan memberikan dampak di kehidupannya di masyarakat. 

Untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan ini diperlukan usaha dari satuan pendidikan agar pendidikan di sekolah ini memberikan dampak yang signifikan setelah murid lulus dari sekolah. Satuan pendidikan harus memfasilitasi kebutuhan belajar murid mulai dari menginjakkan kaki kanannya masuk ke sekolah sampai dengan pulang sekolah.


Sebagai wujud nyata yang dilakukan di satuan pendidikan yaitu dengan adanya budaya positif di satuan pendidikan seperti penyambutan siswa di sekolah. Kegiatan ini dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah di pagi hari. Murid di sapa dan bersalaman dengan guru-guru di sekolah dengan menerapkan metode Senyum, Sapa dan Salam (3S). Guru dan tenaga kependidikan hadir di sekolah lebih awal untuk menyambut anak didik di sekolah agar mereka merasakan kehadiran  di sekolah sangat ditunggu-tunggu oleh guru.

Dengan program ini tentuanya murid diberikan bekal untuk kehidupannya di masyarakat untuk saling menghargai, menghormati dan tanggungjawab sebagai manusia agar mampu berinteraksi dengan masyarakat. Menunjukkan sikap sopan dan santun terhadap orang tua dan sesama. Untuk itu pendidikan di sekolah bukan sekedar untuk memperoleh materi yang diajarkan oleh setiap guru, namun pendidikan di sekolah ini memiliki makna yang sangat luas.

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan: Pahami Tahap Awal (Part 2)

KSP : Pahami Tahap Awal (Part 2)   Rencana pengorganisasian pembelajaran disusun berdasarkan acuan yang disarankan oleh Kemendikbudristek de...